23 Nov 2010

Prologue

Malam terasa dingin menusuk tubuhku. Dehidrasi yang kurasakan sudah sangatlah parah. Aku sangat-sangat sulit untuk bergerak. Untuk membuka mata saja sungguh sangatlah sulit. Terdengar desingan peluru dan suara ledakan di mana-mana. Hanya bau tak sedap dari mayat-mayat yang tergeletak di sekitarku yang bisa ku hirup. Ini adalah perang, perang yang entah sampai kapan akan selesai?

November 2010, Diberitakan serangan Korea Utara terhadap Korea Selatan membuat gempar dunia. Pihak Sekutu menjadi gerah karena serangan ini, karena Korea Selatan adalah anggota dari sekutu. Amerika serta Inggris menyatakan perang terhadap Korea Utara. Tetapi Korea Utara tidaklah sendirian, karena Korut mendapatkan bantuan dari Iran dan juga negara-negara Amerika tengah yang anti sekutu. Perang Dunia III pun di mulai.

Perkenalkan nama ku adalah John, tepatnya John Antonio Xerez. Aku adalah seorang Amerika keturunan Meksiko. Aku adalah seorang anggota angkatan laut Amerika. Yah aku adalah salah satu dari pion Amerika. Sebenarnya aku tidak ingin perang seperti ini, karena perang ini hanyalah sebagian dari politik Amerika saja terhadap dunia. Aku pun enggan ikut serta karena aku tidak membela negeri ku. Dan aku dan rekanku sesama tentara hanyalah boneka merka saja.

Malam itu beberapa hari sebelum natal , Presiden Obama berpidato dan mengecam akan tindakan Korut yang semakin menjadi-jadi, Korut tidak bisa di hentikan dengan birokrasi seperti itu. Harus ada tindakan tegas untuk Korut, seperti itulah yang aku dengar dari radio transistor ku yang berada di camp ku. Peduli setan dengan perang mereka, kami saja belum menarik semua pasukan yang berada di Irak. Dan kami masih menginvasi Afghanistan, kali ini kami sudah mau mencampuri urusan Korut dan Korsel. Sungguh ironis.

Januari 2011, Kami di siapkan disebuah lapangan, kami di briefing tentang segala perlengkapan perang, yah kami akan di kirim ke Korea sana. Kami di latih disini terlebih dahulu beberapa minggu. Hal ini membuat ku sangatlah rindu dengan Michele, dia adalah kekasih ku di Boston sana. Dia adalah gadis yang baik dan sempurna bagiku, sungguh ku sangat merindukannya. "Kita akan pergi ke Korea dalam beberapa pekan lagi, persiapkan diri kalian anak-anak. Kita harus memenangkan perang ini!!" Itu lah yang pimpinan kami katakan. Sungguh ironis, dia menganggap perang ini seperti pertandingan sepak bola saja. Hari terus berjalan , dalam camp kami di latih bertahan hidup. Yah aku adalah bagian dari pasukan khusus yang harus memiliki skill untuk bertahan hidup karena kami adalah pasukan penyusup. Kami di sebut dengan GHOST FACE!

Bersambung~

Tidak ada komentar: