2 Feb 2016

Tales of Ferdia: Chapter 12

CHAPTER 12

BERITA DUKA?


=============
"Siapa itu Pie?" tanya Bowie padaku.

"Oh, dia teman semasa kecilku.." jawabku.

"Apa mungkin dia sainganmu ya? Hahaha" candanya.

"Apa sih??" tanyaku heran.

"Saingan mendapatkan Jen.." jawabnya bercanda.

"Hahaha, tapi kita berdua sudah menganggapnya kakak kita sendiri.." balasku.

"Yah, hati tidak ada yang tahu kan? Hahaha.." balasnya kembali.

Mendengar hal itu membuatku diam dan kepikiran tentang Jen, apa dia sehat ya? Mungkin dia sedang berkonstrasi dengan sekolahnya, aku pun juga ingin berkonsentrasi penuh, makanya sebelum berangkat kesini aku sempat mengiriminya sebuah surat, kuharap dia akan mengerti.

*Teng teng teng*

"Hai Pi, bengong saja, lonceng sudah berbunyi tuh, ayok kita menuju ke kelas." ajak Bowie.

Lonceng telah dibunyikan tandanya kami harus menuju ke kelas, pada kelas pertama ini kami mendapatkan pelajaran seni berpedang, aku sangat senang sekali dengan pelajaran tersebut, tapi ternyata anak-anak yang lain sudah banyak yang hebat, apalagi si Robert mungkin dia yang paling hebat diantara kelompok kami. Aku yang merasa tertinggal tidak mau kalah, dan dalam beberapa bulan aku harus menyusul mereka.

Pelajara berikutnya adalah memanah, kami diajarkan bagaimana cara menembakkan yang baik, tapi tidak perlu ditanya lagi, Bowie lah yang terhebat, dari 10 target dia bisa menembak dengan sempurna, lalu guru kami pun sangat terkejut melihat bakatnya, dia sudah memegang busur bertahun-tahun, busur kesayangannya ialah satu-satunya peninggalan dari ayahnya.

Dan masih banyak lagi pelajaran yang akan kami dapatkan untuk beberapa tahun kedepan, disetiap bulannya kami mendapatkan sebuah ujian review, anak yang mendapat nilai tertinggi akan diberikan hadiah sebagai motivas, sedangkan anak yang nilainya paling rendah akan dihukum tidak mendapat liburan semester, mereka akan disuruh bekerja di academy selama liburan.

Satu semester sudah berlalu, dikelompok kami Robert lah yang memiliki nilai terbaik, dan aku berada di peringkat ke 20, sedangkan Bowie dan Steve berada di peringkat 6 dan 18. Satu-satunya kurikulum yang kukuasai adalah ilmu sejarah, karena memang aku sangat suka sekali membaca buku, apalagi buku tentang sejarah.

Bicara tentang sejarah tempat yang yang kutinggali ini, Kerajaan Ferdia adalah kerajaan yang sudah berusia ratusan tahun. Kerajaan Ferdia dikepalai oleh seorang Raja dari keluarga Rivera mereka dan beberapa keluarga panji-nya termasuk Blackwood yang pertama kali menduduki tanah ini, sejarah panjang dengan banyak pertempuran berdarah sudah banyak sekali jumlahnya, percobaan kudetapun juga pernah terjadi, tapi keluarga Rivera masih sangatlah kuat.

==========

Liburan telah tiba, sungguh saat-saat yang menyenangkan selama 6 bulan terakhir, aku bisa mendapat banyak ilmu dan juga teman baru maupun teman lama. Aku dan Bowie memutuskan liburan ini tetap tinggal di asrama saja, karena rumah kami yang sangatlah jauh, banyak juga yang memutuskan untuk tetap berada di asrama dan alasan mereka sama seperti kami, tapi Robert dan geng-nya pulang ke rumah mereka, karena memang mereka berasal dari sini. Kami boleh menggunakan fasilitas yang ada disini, dengan syarat harus dijaga baik-baik, liburan bukan untuk bermalas-malasan, aku dan teman-teman yang lain tetap latihan, Lagipula liburan kami hanya 2 minggu saja, jadi itu salah satu alasan kami malas pulang ke rumah.

Pada suatu malam kami seperti biasa sedang bersenda gurau di ruang utama asrama kami, tiba-tiba terdengar lonceng dari istana kerajaan. Mendengar itu kami semua keluar dari asrama dan saling bertanya apa yang telah terjadi. Lonceng di istana jarang sekali berbunyi, biasanya berbunyi jika ada serangan musuh, kelahiran anggota kerajaan, atau meninggal.

"Ini.. bunyi lonceng meninggal.. Apa anggota kerajaan ada yang meninggal?" kata salah satu senior ku.

Lalu kami semua berlutut setelah mendengar lonceng tersebut, sudah menjadi kebiasaan kami jika mendengar hal yang buruk terjadi, lalu kami semua berdoa agar hal yang buruk tidak terjadi. Kami pun segera menuju ke asrama kembali dan ke kamar kami masing-masing.

Keesokan harinya, setelah latihan pagi aku dan beberapa teman termasuk Bowie dan Steve berjalan-jalan di kota, disana kami mendapat info bahwa raja telah meninggal dunia tadi malam, mendengar hal itu membuat kami shock. Lalu aku bertanya kepada orang disana apa yang menyebabkan beliau meninggal, dari gosip yang didengar beliau meninggal karena diracun oleh salah satu selirnya, selirnya itu kini telah dipenjara dan dilakukan proses penyelidikan. Sebenarnya apa yang telah terjadi tanyaku.

Bersambung

Tidak ada komentar: