CHAPTER 14
CENAYANG
============
Pov Jennifer Hofmann
Kabar wafatnya Raja Gerald sangatlah cepat tersebar disini, aku yang mendengarnya langsung meneteskan air mata, Raja yang sangat dicintai rakyatnya kini telah tiada. Pada saat kabar itu tiba aku sedang beristirahat di kamar ku setelah seharian berlatih.
Kini kemampuanku lumayan baik, walaupun aku masih belum sanggup mencari seseorang dengan radius yang sangat jauh, tapi dalam hanya beberapa bulan aku mengalami banyak kemajuan. Semua ini berkat tuan James Padavona yang membimbing ku selalu. Selain melatih kemampuan finder ku, aku juga belajar banyak tentang ramuan dan sihir.
Pada siang hari setelah kabar tersebut, aku sedang berada di kelas. Tiba-tiba tuan James memanggil ku untuk datang ke ruangannya, pada awalnya aku tidak tahu alasan beliau memanggilku, dan ternyata beliau memanggilku untuk mengajak ku pergi ibu kota kerajaan Whitehill. Aku yang mendapat kabar sebelumnya jika Pie tinggal disana sekarang sangatlah senang dengan ajakan tersebut.
"Ada apa Jen? Kenapa kau senang sekali dengan ajakan tersebut?" tanya tuan James kepadaku.
"Hmmm, itu.. Ada seseorang yang kukenal disana, dan sudah lama aku tidak berjumpa dengannya.." jawabku malu.
"Seorang pria kah?? Haaa.. Tapi kita kesana bukan untuk berwisata Jen, tapi kita akan mencari pembunuh dari Raja.. Ini adalah tugas rahasia, karena hanya beberapa orang saja yang tahu kau seorang finder, kau berada di posisi yang rawan Jen, kau paham itu??" katanya menasehatiku.
"Maaf.. Aku paham.. Tapi bisakah setelah dari istana kita ke tempatnya?" pinta ku.
"Hmm bagaimana ya??" jawabnya ragu.
"Kumohon..." pinta ku sambil berlutut
"Heeii baiklah Jen, berdirilah.. Tapi hanya sebentar saja, karena kau harus berkonsentrasi dengan pelajaranmu Jen.." katanya.
"Baik, aku berjanji..." jawabku dengan yakin.
"Nah ayo kita langsung pergi kesana!!" ajaknya.
"Haaa?? Tapi aku belum siap-siap."
"Tak usah dipikirkan, kita akan pergi kesana dengan sangat cepat, kau pasti akan takjub.." katanya meyakinkan ku.
Tuan James mengajakku ke halaman yang berada di kantornya, lalu dia berjalan mengarah ke lapangan yang luas. Dengan segera dia merapalkan sebuah mantera, tiba-tiba keaadan sekitar berubah, tidak ada angin yang berhembus sama sekali, keadaan begitu tenang saat itu.
Tiba-tiba datanglah sebuah burung elang raksasa dari kejauhan dan ia terbang menghampiri kami. Mendaratlah burung dekat tuan James, burung tersebut sangatlah besar, akan tetapi sangatlah jinak.
"Bagaimana Jen?? Keren kan?" teriaknya mengaggetkanku.
"Ahh maaf.. Iya aku sampai tak bisa berkata-kata." jawabku kagum.
"Hahaha, ini yang dinamakan summon Jen, kau bisa memanggil hewan mistis apa saja yang kau mau, tapi dibutuhkan sebuah ikatan kuat untuk bisa memanggilnya.. Kau akan mempelajarinya nanti.." jelasnya.
"Apakah semacam kontrak?" tanyaku.
"Yah, bisa dibilang seperti itu.. Nah ayo naik..." ajaknya.
Lalu aku pun mengikutinya menaiki punggung burung tersebut, kemudia tuan James merapalkan mantera kembali, tiba-tiba keluar sebuah aura yang menyelubungi kami yang menyerupai ruangan. Dan dengan perintahnya burung itu terbang ke langit dan menuju Whitehill.
"Nah, kita akan sampai kemungkinan besok malam atau paginya. Karena Whitehill cukup jauh dan akan lama jika kita melewati darat, dan melalui udara seperti ini kita akan menghemat waktu.." jelasnya.
Kami terbang selama 1 hari penuh, pada pagi hari setelah 1 hari raja dimakamkan tibalah kami ke istana. Banyak yang kaget dengan kedatangan kami, karena tuan James Padovan memanglah tipe orang yang eksentrik, beliau lebih suka dengan cara kedatangan seperti ini dibandingkan cara biasa.
"Selamat datang Ser James Padavona.. Akhirnya kau datang kemari lagi.." sambut Ratu kepada kami.
Aku sangat kagum karena kedatangan kami langsung disambut Ratu Aeryn, beliau sangatlah cantik walaupun usianya tidaklah muda lagi.
"Aku turut berduka.. Atas wafatnya beliau.." kata tuan James sembari mencium tangan kanan sang Ratu.
Mereka memang sangat dekat, karena pada awalnya tuan James Padavona memang berasal dari kalangan bangsawan, ayahnya adalah seorang ksatria, tapi ibunya seorang penyihir, hal itu diketahui setelah terjadi keanehan pada tuan James kecil. Seorang yang memiliki bakat sihir memang bisa diketahui, tapi lain halnya dengan tuan James, pada saat anak-anak dia sudah bisa melakukan sihir kecil tanpa bimbingan siapapun, karena itulah beliau disebut dengan penyihir jenius.
"Nah mari ikuti aku.." ajak sang ratu kepada kami.
Sang ratu membimbing kami ke sebuah ruangan, disana ada beberapa orang yang wajahnya sangat asing bagiku, akan tetapi ketika ku menoleh aku melihat wajah yang cukup familiar, itu kak Josef. Kak Josef pun tersenyum melihatku, sepertinya dia sudah tahu aku akan datang kesini.
"Ser James.. Apakah ini muridmu yang seorang Finder itu?" tanya seorang pria yang berusia setengah baya dan memiliki wajah yang cukup seram bagiku.
"Ah, tentu saja Lord Gilroy.. Nah Jen, sekarang tunjukkan kemampuanmu kepada mereka.."
"Silahkan nak, ini adalah pelaku kejahatannya, tapi sepertinya dia telah disihir, kami ingin kau mencari pelaku utamanya.." pinta Lord Gilroy kepadaku.
Aku langsung mendekati wanita itu, keadaan wanita itu sangatlah mengkhawatirkan, sepertinya dia sudah diperlakukan sangat kasar, karena wajahnya sudah tidak jelas bentuknya, dan luka menghiasi sekujur tubuhnya.
"Maaf, aku akan memegang kepala anda.." kataku..
Setelah menyentuh kepalanya aku langsung memjamkan kedua mataku, dan dengan konsentrasi penuh aku mencoba memasuki isi kepalanya. Tiba-tiba munculah sebuah gambaran jelas di kepalaku, seakan-akan aku adalah dirinya, dan aku bisa melihat dan mendengar dengan jelas apa yang wanita ini alami sebelumnya...
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar